Januari 10, 2025

Soe -INTERPOLBHAYANGKARA.COM-Debat Paslon Pilkada TTS yang digelar pada Jumat (25/10/24) diwarnai sejumlah permasalahan yang menuai kritik keras dari berbagai pihak. Insiden tak terpuji terjadi ketika pegawai KPU meminta sejumlah wartawan untuk meninggalkan tempat mereka demi memberi ruang bagi tamu dari Bank NTT. Hal ini memicu kekecewaan dari seluruh wartawan di Kabupaten TTS yang merasa didiskriminasi, sehingga mereka memilih untuk keluar dan tidak meliput jalannya acara debat.

 

Selain itu, insiden kursi patah mengakibatkan beberapa undangan jatuh di ruangan saat debat berlangsung. Anggota DPRD TTS, Yerim Fallo, menyayangkan kejadian tersebut dan mengatakan bahwa dirinya menghitung ada 5 tamu undangan yang jatuh dari kursi, termasuk sesepuh seperti Bapak Beni Litelnoni dan Bapak JE Tahun, serta Pimpinan DPRD. Fallo menekankan pentingnya evaluasi bagi KPU TTS untuk penyelenggaraan debat berikutnya.

 

Keluhan juga datang dari beberapa ibu yang tertahan di luar GOR dan tidak dapat masuk untuk menyaksikan debat karena tidak memiliki kartu masuk. Mereka mengeluh karena tidak dapat menyaksikan langsung jalannya acara debat.

 

Roni, salah satu pendukung Paslon yang menghadiri debat, mengeluhkan buruknya kualitas suara sound yang dihasilkan. Ia menyatakan bahwa suara Paslon tidak terdengar jelas karena terjadi gaung, sehingga ia memilih untuk keluar.

 

Hingga berita ini diturunkan, pihak Komisioner KPU Kabupaten TTS belum berhasil dikonfirmasi. Wartawan mencoba bertemu Komisioner melalui salah satu pegawai KPU dan menitipkan pesan kepada Ketua DPRD TTS, Mordekai Liu. Namun, Ketua KPU Kabupaten TTS, Andhy Funu, tak kunjung keluar untuk menemui wartawan. Usai kegiatan, awak media kembali mencoba mengkonfirmasi Ketua KPU, namun diinformasikan bahwa beliau masih “tarik rokok dulu”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *