April 11, 2025

SOE-Interpolbhayangkara .Com–  Ketua Forum Pemerhati Demokrasi Timor Tengah Selatan (FPDT) Doni Tanoen, SE,  menilai  tindakan  Kepala  Desa  Tesy  Ayofanu,  Yunus  Liu,  yang  tidak  membayarkan  gaji  honor  Tenaga  Kesehatan  Desa  (TKD)  Jendri  Chrisyanfri  Selan  selama  tujuh  bulan  merupakan  tindakan  yang  tidak  terpuji  dan  berpotensi  melanggar  hukum.

Doni  menyatakan  bahwa  FPDT  akan  mendampingi  Jendri  Selan  untuk  melaporkan  kasus  ini  ke  Polres  TTS  jika  Kades  Yunus  Liu  tidak  segera  membayarkan  gaji  yang  telah  menjadi  hak  TKD  tersebut.

“Kades  itu  harus  memberikan  contoh  yang  baik  bukan  menunjukan  tindakan  yang  tak  terpuji  seperti  sudah  pekerjakan  orang  lalu  tidak  bayar  gajinya,  itu  harus  tidak  terjadi”, tegas Doni Tanoen.

Doni  mengungkapkan  kekecewaan  terhadap  perilaku  Kades  Yunus  Liu  yang  menahan  gaji  honor  TKD  selama  tujuh  bulan  (Mei-Oktober  2023).  Menurutnya,  jumlah  gaji  TKD  mungkin  terlihat  kecil  bagi  Kades,  namun  bagi  TKD  di  desa  itu  merupakan  penghasilan  utama.

“Bagaiman  Bendahara  Desa  Ayofanu  sudah  mencaikan  uang  tersebut  dan  tidak  langsung  dibayarkan  tetapi  harus  disetor  lagi  ke  Kepala  Desa  Ayofanu  untuk  ditahan? Tanya Doni.

Doni  juga  menuntut  Camat  Ki’e  untuk  segera  melakukan  langkah  konkret  dengan  memanggil  Kades  Yunus  Liu  dan  memfasilitasi  pembayaran  gaji  Jendri  Selan.

“Jika  dibiarkan  berlarut  –  larut  dipastikan  FPDT  akan  dampingi  untuk  membuat  laporan  polisi  karena  unsur  perbuatan  melawan  hukum  sudah  terpenuhi,”  tegas  Doni.

FPDT  juga  menyoroti  ketidaksesuaian  prosedur  dalam  penggantian  Jendri  Selan  dengan  keponakan  Kades.

“Yang  namanya  TKD  harus  ikut  tes  di  Dinas  kesehatan  kemudian  mendapatkan  rekomendasi  baru  bisa  di  pakai  sebagai  TKD  di  desa  bukan  asal  rekrut  saya  pikir  bapa  desa  juga  tidak  mengerti  regulasi  perekrutan  TKD.  Bapa  desa  punya  kewenangan  sebagai  kuasa  pengguna  anggaran  tapi  soal  rekrut  ada  mekanisme  yang  diatur  oleh  dinas  kesehatan  sebagai  dinas  teknis  yang  membawahi  semua  urusan  kesehatan  dan  tenaga  medis”. Tegasnya lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *