Soe, Timor Tengah Selatan (TTS) – Interpolbhayangkara.com -Ketua KPU Kabupaten TTS, Andy B. Funu, secara resmi menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh wartawan media online atas insiden kurang menyenangkan yang terjadi saat debat Paslon Pilkada pada Jumat (25/10/2024) lalu. Permintaan maaf disampaikan dalam pertemuan dengan sejumlah wartawan di ruang pertemuan KPU TTS pada Rabu (30/10/2024).
“Atas nama pribadi dan semua jajaran KPU saya minta maaf kepada teman-teman wartawan semua untuk kejadian yang terjadi sehingga membuat hubungan di antara kita renggang selama beberapa saat ini,” ujar Andy Funu.
Andy mengakui bahwa dirinya cukup sibuk selama acara debat sehingga tidak mengetahui kejadian yang menimpa sejumlah wartawan. “Waktu itu kita memang cukup sibuk jadi saya tidak sempat perhatikan teman-teman. Setelah kegiatan itu kami memang foto-foto untuk pelaporan. Dan setelah semua beres baru saya dengan pak sekretaris keluar untuk bertemu teman-teman tapi sudah tidak ada orang,” jelas Andy.
Permintaan maaf serupa juga disampaikan oleh Sekretaris KPU Kabupaten TTS atas kelalaian staf KPU yang memperlakukan wartawan secara tidak etis.
Menanggapi permintaan maaf dari Ketua KPU dan Sekretaris KPU, semua wartawan yang tergabung dalam Organisasi SMSI dan Forwan bersepakat untuk menghentikan boikot pemberitaan KPU yang sebelumnya diumumkan.
“Jujur kami sangat kecewa sampai mengumumkan boikot pemberitaan tapi jika pihak KPU sudah mengakui dan meminta maaf maka tentu kami maafkan karena kita juga masih perlu membangun kolaborasi untuk kebaikan Daerah ini tapi kami berharap ini menjadi evaluasi untuk kedepannya tidak terjadi hal seperti ini lagi,” ujar Sekretaris Forwan, Paul Papa Resi.
Senada dengan Paul, Ketua SMSI TTS, Lefinus Asbanu, menyatakan bahwa pihaknya menerima permintaan maaf dari KPU TTS dengan lapang dada dan mencabut boikot. “Tentu sebagai manusia yang beriman kami menerima permintaan maaf dari pihak KPU dengan lapang dada tapi menjadi catatan bagi kita semua untuk kedepannya lebih saling menghargai sehingga tidak terjadi lagi tindakan diskriminatif terhadap kami pekerja Pers,” tegas Lefinus Asbanu.
Salah satu wartawan yang mengalami langsung insiden tersebut juga menyampaikan rasa terima kasih atas permintaan maaf dari KPU.
Dengan berakhirnya boikot pemberitaan, diharapkan hubungan antara KPU TTS dan para jurnalis dapat kembali terjalin dengan baik.