Desember 22, 2024

Bogor interpolbhayangkara.com

rabu 22 juni tanah baru bogor utara,ratusan santri assogiri di barengi oleh warga datangi lokasi pembangunan masjid imam ahmad bin hanbal (MIAH red)

terkait isu tak sedap yang mewarnai pemugaran Masjid Imam Ahmad Bin Hanbal (MIAH red) Kota Bogor.Massa menilai IMB cacat secara hukum lantaran mengabaikan persetujuan warga sekitar masjid yang terletak di Jalan Kolonel Ahmad Syam, RT 05/RW 10, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

Faktanya pihak yayasan kantongi izin dan putusan PTUN Bandung nomor 32/6/2018/PTUN-BANDUNG jo putusan kasasi mahkamah republik indonesia nomor 310 K/TUN/2019 jo putusan peninjauan kembali nomor 154/PK/TUN/2021 jo penetapan eksekusi pengadilan TUN Bandung nomor 32/PEN.EKS/2018/PTUN – BDG.Dan putusan PTUN Bandung nomor 150/G/2017/PTUN.BDG jo putusan PT TUN Jakarta nomor 159/B/2018/PT.TUN.JKT jo putusan peninjauan kembali mahkamah agung republik indonesia nomor 93 PK/TUN/2019 jo penetapan eksekusi pengadilan TUN Bandung nomor 150/PEN.EKS/2017/PTUN – BDG

Aris selaku kontraktor dari PT Askar Multigemilang tutur kan “saya tidak akan berhenti dan lanjut terus untuk pembangunan MIAH,karena saya sudah ber MOU dengan pemilik yayasan dan ditentukan batas waktu pengerjaan,apabila tidak kami kerjakan maka pihal kami akan di kenakan finalty,lalu siapa yang akan bertanggung jawab dengan kerugian yang kami dapat” papar aris.

“Terkait keberadaan masjid yang ditentang lantaran letaknya berdekatan dengan Masjid Baitusyahid dan ajaran Wahabii,itu bukan ranah saya,saya disini hanya bekerja itu saja”imbuh aris dilokasi pembangunan MIAH.

Terkesan menunda waktu,Riki selaku camat bogor utara terangkan bahwa  pihak nya (camat red) dan walikota akan fasilitasi untuk bermediasi dengan pihak terkait (assogiri red) agar tidak ada kontra yang berkepanjangan dalam waktu dua atau tiga hari terhitung dari kejadian aksi massa,namun hingga berita ini diturun kan,tidak kunjung ada pemanggilan dari pihak Camat ataupun Walikota bogor utara.

 

penulis    : Kristiningsih S.H

editor       : Redaksi

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *